Personal
Belajar untuk Tidak Negatif, Yuk!
Pernah suatu ketika Aku beranggapan buruk, isi kepalaku hanya negatif dan selalu mencari suatu kesalahan. Disaat terpuruk rasanya lemah dan tidak bisa melakukan apapun, sesuatu yang aku kerjakan rasanya percumah tak berguna. Sampai nonton acara televisi pun aku berbicara sendiri dan mengomentarinya dengan serba "mustahil", rasanya seperti jauh sekali dengan yang membuat hidup.
Ilustrasi Si Negatif :D |
"Kamu seharusnya mampu melakukan dengan baik, kamu tidak boleh menyerah bla bla bla" aku melihat dan mendengarkan motivator ditelevisi, aku menyahutnya "Lhawong emang situ sudah sukses, ngomong apapun juga jadi enteng!" karena emang saat itu lagi emosional dan sentimental tingkat akut, jadi mohon dimaklumi hahaha.
Tetapi seketika aku sadar, "Waduh kalau begini terus aku bisa cepet matih!" betapa simpelnya kata-kata itu keluar dari mulutku. Aku langsung mengambil air wudlu dan beribadah, aku memohon ampun dan meminta agar bisa kuat menjalani kehidupan di dunia ini, alhamdulillah hatiku tenang dan pikiran negatif pun menghilang.
Mungkin saat itu banyak semacam om genderuwo dan kawan-kawan yang membisikkan hal-hal negatif pada indera pendengaranku, syukurlah aku langsung ingat pada yang Maha Hidup. Disitulah aku pun menyadari meskipun aku beribadah tekun, kalau aku tidak eling ( baca : ingat) maka sama saja. Karena belum tentu juga orang beribadah tekun tujuannya madhep mantep marang gusthi. Mungkin ada diantara kalian yang menganggap kalau beribadah adalah suatu kebiasaan yang awalnya dipaksakan orang tua yang berakhir biasa-biasa saja dan terbiasa sampai sekarang, padahal beribadah itu berkomunikasi dengan Tuhan yang tidak bisa dengan biasa saja. Bagaimana bisa permintaanmu terkabul kalau kamu hanya meminta disaat butuh? meskipun Tuhan maha pemurah, kalau doamu hanya sebatas keinginan sesaat tanpa ada lanjutannya, ahhh entahlah kamu pikir saja kelanjutannya, hehe.
Dalam keseharian kita butuh kedamaian dan ketenangan, agar kita bisa berpikiran jernih. Kalau kamu mementingkan emosi saja dan mengeluh, pemecahan masalah pun tidak akan kamu temui, oleh karena itu mulailah mencintai Tuhanmu. Berdoalah dimanapun tak peduli tempat maupun waktu, semoga kita menjadi orang yang pandai mengontrol hawa nafsu dan dapat sukses dikehidupan ini maupun nanti, amin.
Tetapi seketika aku sadar, "Waduh kalau begini terus aku bisa cepet matih!" betapa simpelnya kata-kata itu keluar dari mulutku. Aku langsung mengambil air wudlu dan beribadah, aku memohon ampun dan meminta agar bisa kuat menjalani kehidupan di dunia ini, alhamdulillah hatiku tenang dan pikiran negatif pun menghilang.
Mungkin saat itu banyak semacam om genderuwo dan kawan-kawan yang membisikkan hal-hal negatif pada indera pendengaranku, syukurlah aku langsung ingat pada yang Maha Hidup. Disitulah aku pun menyadari meskipun aku beribadah tekun, kalau aku tidak eling ( baca : ingat) maka sama saja. Karena belum tentu juga orang beribadah tekun tujuannya madhep mantep marang gusthi. Mungkin ada diantara kalian yang menganggap kalau beribadah adalah suatu kebiasaan yang awalnya dipaksakan orang tua yang berakhir biasa-biasa saja dan terbiasa sampai sekarang, padahal beribadah itu berkomunikasi dengan Tuhan yang tidak bisa dengan biasa saja. Bagaimana bisa permintaanmu terkabul kalau kamu hanya meminta disaat butuh? meskipun Tuhan maha pemurah, kalau doamu hanya sebatas keinginan sesaat tanpa ada lanjutannya, ahhh entahlah kamu pikir saja kelanjutannya, hehe.
Dalam keseharian kita butuh kedamaian dan ketenangan, agar kita bisa berpikiran jernih. Kalau kamu mementingkan emosi saja dan mengeluh, pemecahan masalah pun tidak akan kamu temui, oleh karena itu mulailah mencintai Tuhanmu. Berdoalah dimanapun tak peduli tempat maupun waktu, semoga kita menjadi orang yang pandai mengontrol hawa nafsu dan dapat sukses dikehidupan ini maupun nanti, amin.
0 komentar
Posting Komentar
Holla, terimakasih atas kunjungannya. Tinggalkan jejak kamu di komentar ya. :)