Personal
Keresahan
Halo, sudah mendekati awal tahun 2019 saja. Tahun ini banyak
sekali hal yang terjadi, seperti tahun tahun sebelum sebelum sebelumnya, ehe.
Boleh tidak sih mengucapkan selamat tahun baru ketika masih punya tanggungan untuk beberapa tahun kedepan? Haha gosh!
Yang jelas saya kurang produktif di blog ini di tahun ini,
bahkan tidak produktif sama sekali. Kalau merasa seperti ini rasanya nyesel, gitu
aja terus bambang! Mau menulis yang galau-galau tapi tidak ada yang nyakitin,
gimana dong? Kamu mau nyakitin? Kok jahat.
Mungkin tahun depan mau mengeluarkan album, setelah
bertahun-tahun ini single, siapa yang tahu kan? Saya sejujurnya tidak terlalu
memikirkan tentang pusaran jodoh, atau mungkin belum. Karena belum punya dese,
dan belum punya camer yang “nggretehi” suruh menikahi anaknya, hahaha.
Tunggu, kenapa ujung-ujungnya membahas sesuatu yang seperti
ini sih? Duh Gusthi padahal ingin menulis sesuatu yang santai saja, kenapa
akhirnya bahas perkara jodoh, hmm. Tapi sekalian saja sih, mau curhat. Jadi
gini,
Entah kenapa akhir tahun ini, mungkin beberapa minggu ini.
Aku merasa kalau tidak segera bertindak, aku akan menyesalinya seumur hidupku.
Sudah lama sekali rasanya tidak merasakan perasaan itu, debar yang begitu
debar, haha apasih.
Kamu mungkin tahu mengenai masalah apa, biasakan kalau tidak
mengerti suatu paragraf, baca lagi paragraf sebelumnya. Meskipun saya adalah
orang yang terlihat cuek dengan perkataan orang, tapi sebenarnya saya selalu
mengingat detail-detail yang harus diingat, misalnya berbau penolakan.
Saya termasuk orang yang mengumpulkan beberapa kemungkinan,
bahkan banyak. Saya tidak akan maju kalau tidak ada kemungkinan menangnya sama
sekali. Saya termasuk pengamat dengan tingat kepercayaan diri yang tinggi, asal
kalian tahu.
Tapi rasanya sudah bosan sekali mengamati terus, seharusnya
saya sudah jadi pemain. Kalau dalam mengamati saya percaya diri, kalau dalam
hal bermain dan maju, saya masih belajar terus hingga saat ini. Saya sejujurnya
tidak pernah iri dengan pencapaian orang lain, khususnya mengenai harta benda,
saya justru iri kalau melihat orang yang percaya diri.
Percaya diri beda dengan haus perhatian, kalian harus tahu
ini. Orang kalau percaya diri, perhatian akan ada dan dia akan menjadi pusatnya.
Orang kalau haus perhatian, dia akan menarik orang untuk memperhatikannya,
setelah itu ya sudah, gitu aja.
Iya inti dari dua paragraf di atas itu saya kurang percaya
diri, berasa ditolak gitu, tidak perlu basa-basi lagi bambang! Intinya saya
mendekati orang normal yang kurang klik dengan orang aneh, dan orang anehnya itu
saya, see? Hidupmu sungguh monoton tanpa orang aneh, sayang.
Tapi sekali lagi, saya belum kepikiran mengenai menikah di
tahun 2019 beberapa jam lagi itu. Saya masih menikmati sendiri, kadang sampai
takut kebablasan enjoy dalam kesendirian, haha. Tapi rencana Tuhan tidak ada
yang tahu kan? Siapa tahu akhir bulan depan tiba-tiba menikah.
Saya juga bukan orang yang menunda perkara menikah ya,
catat. Di paragraf pertama sudah ada salah satu alasannya, hahahaha. Itu saja
merupakan alasan yang cukup kuat bagi saya. Untungnya Ibu bukan orang yang
menggebu perihal cucu, tapi tidak tahu hatinya, semoga tidak begitu jua.
Ah rese, kenapa tulisan ini akhirnya dalem banget ngupas
jodohnya? Haha. Padahal beberapa tahun terakhir saya sempat mantap jadi
pengikut Tuhan, karena doi lebih milih Tuhan daripada saya, haha goblok amat
dah. Itu terlalu besar untuk saya yang kebanyakan dosa.
Saya akhirnya hanya memutuskan untuk bermanfaat dan lebih
baik dari hari kemarin, udah itu aja. Saya akan berusaha keras untuk menjadi
baik dan benar, kalau di hari penghakiman nanti saya tetap diputuskan bersalah,
yasudah saya jalani saja, mau gimana lagi coba? Yang penting ya itu, hiduplah
dengan baik dan bermanfaat.
Paragrafnya jadi panjang, sebenarnya saya hanya ingin
menuliskan paragraf lima saja. Tapi sebagai penulis yang baik, saya harus
menuliskan sesuatu yang harusnya bermanfaat untuk pembaca kan? Kalau kamu tidak
menemukan apapun yang bermanfaat berarti ya salah kamu sendiri sudah terlalu sempurna,
kok kesel ya nulisnya, haha.
Duh Gusthi baru inget juga masih punya PR buat bikin video,
semoga mood bikin videonya ada. Sudah dulu, capek nulisnya, toh belum tentu
juga kamu bacanya dari awal sampai selesai, kan? Toh aku juga tidak tahu
hadirmu kalau tidak tinggalin komentar, selamat datang.
p.s : Asem, padahal mau niat langsung nulis di lembar kerja blogger langsung, haha. Kebiasaan sih nulisnya dari word dulu.
hahaha gausah bingung mikirin jodoh, kalau udah saatnya pasti nongol sendiri
BalasHapusAstaga baru ngeh ada mbak anyin disini, hahaha.
Hapus